Share

Kisah Chico Aura Dwi Wardoyo, Berawal dari Main di Lapangan Beton hingga Bermimpi Bawa Papua ke Level Dunia

Bagas Abdiel, Jurnalis · Jum'at 10 Maret 2023 07:45 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 10 40 2778596 kisah-chico-aura-dwi-wardoyo-berawal-dari-main-di-lapangan-beton-hingga-bermimpi-bawa-papua-ke-level-dunia-jNgaURX6le.jpg Tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo. (Foto: Andhika Khoirul Huda/MPI)

JAKARTA - Tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo memiliki sebuah kisah menarik terkait perjalanannya untuk menjadi pebulutangkis profesional seperti sekarang ini. Chico mengaku mengawali latihan bulu tangkis dari lapangan beton hingga sekarang berani bermimpi untuk membawa Papua ke level dunia.

Seperti yang diketahui, Chico adalah pria kelahiran Jayapura, Papua pada 15 Juni 1998. Namanya kini semakin bersinar di dunia bulu tangkis, terutama usai dirinya memenangkan Malaysia Masters 2022 hingga menjadi runner-up di Indonesia Masters 2023.

Chico dikenal bukan karena prestasinya yang sedang bangkit, tetapi karena sosoknya yang merupakan pemain kelahiran dari ujung timur Indonesia yakni Jayapura, Papua semakin menambah sorotan. Sebab, untuk pertama kalinya ada pemain bulu tangkis dari Papua yang mampu menembus level dunia.

Sebelum mencapai level dunia, tentu bukan hal mudah bagi Chico untuk bersinar di Tanah Air. Pasalnya cabang olahraga bulu tangkis Indonesia seringkali didominasi dari Pulau Jawa. Namun, pemain berusia 24 tahun itu tidak merasa ciut.

Pertama kali mengenal bulu tangkis lewat sang ayah, Chico mulai serius menekuni dunia tepok bulu sejak kelas 3 SD. Masuk ke klub PB Cendrawasih yang kala itu bernama PB Pemda Papua, membuat Chico berlatih dengan keras untuk bisa mengejar pemain-pemain yang ada di Pulau Jawa.

Chico Aura Dwi Wardoyo

Namun, tentu bukan suatu hal mudah bagi Chico untuk berlatih di Papua yang notabene memiliki perbedaan fasilitas bulu tangkis dengan di Pulau Jawa. Berlatih seminggu tiga kali, kakak dari Ester Nurumi Tri Wardoyo itu harus menjalani latihan keras dengan penuh risiko dengan lapangan beralaskan beton.

"Pastinya ada perbedaan, pertama dari fasilitas. Fasilitasnya pasti beda. Ya kayak lapangan, kalau di sini sudah karpet, di sana masih beton. Jadi dulu terbiasa untuk latihan di lapangan beton," ucap Chico kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (10/3/2023).

Akan tetapi, semua latihan keras nan berisiko itu justru membuat peraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2016 itu semakin kuat. Bahkan nyalinya makin tersulut ketika ada pemain-pemain bulu tangkis di Jayapura ternyata memiliki kemampuan apik, baik itu dari pendatang maupun orang asli Papua.

Follow Berita Okezone di Google News

"Di sana sebenarnya ada pemain yang bagus-bagus juga. Kalau lihat mereka saya juga kagum. Waktu itu ketika saya masih kecil trus melihat mereka main bagus jadi kayak ikut termotivasi," sambung Chico.

Singkatnya, Chico pun akhirnya berhasil mendapat sorotan saat sering mengikuti turnamen-turnamen nasional seperti O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional). Hingga akhirnya pada 2013, ia pun bergabung dengan klub di Jakarta yakni PB Exist (kali ini bernama Mansion Exist) setelah mengikuti ajakan temannya yang juga dari Papua yakni Gabriela Meilani Moningka.

Tak butuh waktu lama, Chico mampu beradaptasi dengan cepat. Meski terpisah jauh dari orangtua, tetapi hal itu tak menghentikan tekadnya untuk menjalani pilihannya di bulu tangkis.

Irwansyah bersama Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. (Foto: Aldhi Chandra/MPI)

"Buat adaptasi (di Jakarta) sih Alhamdulillah oke-oke saja soalnya senior dan teman-teman welcome ke saya. Terbiasa mandiri juga," jelas Chico.

Perjuangannya pun menuai hasil ketika ia mampu menembus Pelatnas PBSI pada 2015 dengan status magang. Lalu pada pertengahan 2016, ia pun resmi bergabung dengan skuad Cipayung. Ia terpilih dalam skuad Kejuaraan Dunia Junior di tahun tersebut dan sukses meraih medali perak.

Semenjak itu, sang putra Papua ini mulai melangkahkan kakinya ke level dunia. Meski terbilang menanjak secara perlahan, tetapi Chico kini menjadi salah satu pemain di tunggal putra yang sudah diperhitungkan.

Harapan terbesar Chico tentu ingin membuktikan bahwa Papua juga memiliki pemain bulu tangkis yang bisa bersinar di kancah dunia. Keinginan terbesarnya pun ingin membawa nama tanah kelahirannya tampil di panggung Olimpiade, khususnya di cabang olahraga bulu tangkis.

"Ya pastinya ada rasa ingin membuktikan bahwa dari Papua juga bisa bersaing di bulutangkis, terutama di level dunia. Target besar saya ingin main di Olimpiade. Lalu yang pasti ingin masuk 10 besar dunia," tutup Chico.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini