Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Perjuangan Syabda Perkasa Belawa Meniti Karier hingga Jadi Andalan Tim Bulu Tangkis Indonesia

Bagas Abdiel , Jurnalis-Minggu, 12 Februari 2023 |07:56 WIB
Kisah Perjuangan Syabda Perkasa Belawa Meniti Karier hingga Jadi Andalan Tim Bulu Tangkis Indonesia
Syabda Perkasa Belawa salah satu tunggal putra Indonesia (Foto: PBSI)
A
A
A

KISAH perjuangan Syabda Perkasa Belawa meniti karier hingga jadi andalan tim bulu tangkis Indonesia akan diulas dalam artikel ini. Pebulu tangkis 21 tahun ini tengah meniti karier menuju level tertinggi usai menjuarai Iran Fajr International 2023.

Gelar itu membuatnya meraih ranking terbaik di dalam karier bulu tangkisnya yakni peringkat 88 dunia BWF. Di balik pencapaiannya tersebut, ada kisah menarik dari sisi kehidupan Syabda.

Syabda Perkasa Belawa

Baginya, memilih untuk berkarier di dunia bulu tangkis merupakan pilihannya sendiri. Sebab setelah lulus dari bangku SD, pemain kelahiran Jakarta itu tak ragu untuk memfokuskan diri pada dunia tepok bulu.

"Titik awal fokus ke bulu tangkis itu ketika saya memilih ke PB Djarum pas SMP kelas 1. Nah awal pilihan saya ke bulu tangkis mulai dari situ. Apapun yang terjadi, saya yakin jalan saya di bulu tangkis," ucap Syabda kepada MNC Portal Indonesia.

Meski begitu, pilihan Syabda untuk fokus ke bulu tangkis sempat mendapat tantangan. Hal itu terjadi ketika ia bergabung dengan PB Djarum di Kudus lewat jalur audisi umum pada 2013.

BACA JUGA:Kisah Syabda Perkasa Belawa, Sempat Dicoret dari Skuad tapi Jadi Pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2022

Hal itu sangat membanggakan. Namun, pemain kelahiran 25 Agustus 2001 tersebut harus berpisah sementara dengan keluarganya yang berdomisili di Jakarta. Pilihan ini pun diakui Syabda membuat sang ibunda merasa berat untuk melepaskannya.

"Bulu tangkis itu saya memilih sendiri. Klub saya dulu PB Jaya Raya, tapi hati saya ingin di PB Djarum, namun keluarga menahan karena belum yakin jauh dari orangtua. Tapi saya tekadkan lagi kalau saya yakinnya di PB Djarum, resikonya apa pun itu nanti biar saya yang tanggung," kata Syabda.

BACA JUGA:Kisah Syabda Perkasa Belawa, Sempat Dicoret dari Skuad tapi Jadi Pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2022

"Ketika awal saya pilih ke PB Djarum itu, Mama belum ikhlas gitu. Maksudnya belum tega karena ninggalin waktu masih kecil dan jarang ketemu. Jadi tahun pertama dan kedua, setiap habis ketemu kalau saya mau pulang ke PB Djarum lagi, Mama pasti nangis, enggak tega," lanjutnya.

Meski begitu, Syabda menjalankan pilihannya dengan tekad yang kuat. Ia juga tak ingin merepotkan kedua orangtuanya dengan memiliki sikap mandiri. Seperti ia rela naik bus dari Jakarta ke Kudus seorang diri di usia yang masih muda.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement