Share

Kisah Sengitnya Rivalitas Panjang Pembalap MotoGP Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa

Cahyo Yulianto, Jurnalis · Kamis 26 Januari 2023 22:07 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 26 38 2753824 kisah-sengitnya-rivalitas-panjang-pembalap-motogp-jorge-lorenzo-dan-dani-pedrosa-TnjmYxEap6.jpg Kisah sengitnya rivalitas panjang pembalap MotoGP Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. (Foto: Reuters)

KISAH sengitnya rivalitas panjang pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa, menarik dibahas. Sebab, persaingan mereka memberi warna tersendiri dalam perlombaan MotoGP.

Ya, MotoGP selalu menghadirkan keseruan tersendiri saat para pembalap bersaing dalam sirkuit. Momen mendahului di lintasan, kejar-kejaran menjelang garis finis, ataupun momen saat terjadi crash di lintasan sangat menarik untuk ditonton.

Jorge Lorenzo

BACA JUGA: Mengenal Sejarah Sirkuit Sentul yang Menjadi Arena Balap MotoGP Pertama di Indonesia

Sebagai olahraga balap motor, tentu hal wajar bila setiap pembalap selalu bersaing ketat dan saling mendahului. Namun, terlepas dari persaingan antarmotor setiap pembalap, rivalitas emosional antar-pembalap juga kerap mewarnai olahraga ini.

Rivalitas antar-pembalap yang saling berebut podium akan menciptakan intrik dan drama tersendiri. Salah satu rivalitas panas yang pernah terjadi di ajang MotoGP adalah pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo, dengan pembalap Honda, Dani Pedrosa.

Tidak banyak yang menyadari rivalitas keduanya kaena masih adanya nama Valentino Rossi yang lebih tersohor. Namun nyatanya, kedua pembalap ini pernah terlibat rivalitas selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya dapat saling menghormati hasil balapan masing-masing.

Lorenzo dan Pedrosa pertama kali bertemu pada gelaran Movistar Cup di usia mereka yang baru menginjak belasan tahun. Pertemuan mereka pada kelas yang sama terjadi di kelas 125cc pada 2002.

BACA JUGA: Perbedaan Wildcard, Replacement dan Substitute Rider di MotoGP

Pedrosa yang memiliki pengalaman lebih naik ke kelas 250 cc, meninggalkan Lorenzo yang masih tinggal di 125 cc. Mereka kembali bertemu di kelas 250 cc saat Lorenzo naik kelas pada 2005. Namun di saat itu, Pedrosa telah menjadi juara dunia pada 2004.

Rivalitas keduanya memanas ketika terjadi insiden di GP Sachsenring pada 2005 yang melibatkan mereka berdua. Insiden itu terjadi ketika Lorenzo hendak mendahului Pedrosa di sebuah tikungan.

Pedrosa kala itu memotong racing line Lorenzo. Aksinya membuat X-Fuera -julukan Lorenzo- menabrak sisi belakang motor Pedrosa. Lorenzo pun akhirnya harus terjungkal dan tidak dapat menyelesaikan balapan.

Sebaliknya, Pedrosa yang hanya mendapati knalpotnya bengkok tetap dapat melanjutkan balapan. Dia bahkan memenangkan balapan.

Follow Berita Okezone di Google News

Klimaks perseteruan mereka terjadi di GP Motegi 2005. Pada sirkuit itu, Lorenzo terjatuh bersama dengan De Angelis.

Dani Pedrosa yang berada tepat di belakang keduanya dipanggil untuk memberikan kesaksian pada race director. Namun, kesaksian Pedrosa memberatkan Lorenzo. Hal ini membuat Lorenzo tidak dapat tampil di GP Malaysia sekaligus membuat hubungan mereka semakin memburuk.

Dani Pedrosa

Rivalitas keduanya berlanjut ketika Lorenzo dan Pedrosa kembali berjumpa di kasta tertinggi balap motor, MotoGP. Pada balapan perdananya di kelas MotoGP yang terjadi di Qatar, Lorenzo langsung bisa beradaptasi dengan motor barunya dan finis di posisi kedua.

Berbeda halnya dengan Pedrosa, dia harus puas berada di urutan ketiga. Sebab, dia masih dalam masa pemulihan pascacedera.

Pada saat pemenang balapan naik ke rostrum, Pedrosa tampak yang tidak mau menyapa Lorenzo. Bahkan, dia tidak mengatakan sepatah kata dan menoleh sedikit pun kepada Lorenzo. Di saat semua orang memberikan selamat, Pedrosa adalah satu-satunya yang tidak mengatakan itu pada Lorenzo.

Tidak hanya di Qatar, sikap dingin Pedrosa kepada Lorenzo masih terus berlanjut hingga ke GP Jerez 2008. Setelah sesi kualifikasi, saat sesi interview, Lorenzo tampak mendekati Pedrosa untuk mengajak berjabat tangan. Namun, Pedrosa menolak hal tersebut.

Setelah balapan, Lorenzo yang berada di tempat ketiga setelah Pedrosa dan Rossi memilih untuk menepi. Dia menghindari keadaan menjadi lebih buruk.

Perseteruan mereka mulai mereda setelah King Juan Carlos menarik tangan keduanya dan memaksa mereka berjabat tangan. Namun, itu hanya reda sesaat untuk di depan kamera.

Perseteruan mereka benar-benar mulai mereda saat MotoGP 2012 saat keduanya mulai menunjukkan rasa saling menghormati. Perseteruan itu benar-benar berakhir pada 2015 saat menghabiskan waktu bersama di rumah Sete Gibernau.

Pengalaman yang mereka lalui membuat Lorenzo dan Pedrosa sadar bahwa untuk mencapai ke posisi saat ini memerlukan perjuangan yang sangat berat. Kerap kali naik podium bersama membuat mereka sadar bahwa sudah sepantasnya mereka saling memberi hormat. Inilah yang membuat perseteruan mereka berakhir.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini