“Kita dapat mengatakan bahwa orang Jepang mengambil 'risiko lebih sedikit'. Sebagai orang Eropa, kita mungkin lebih berani memperkenalkan hal-hal baru. Kami mengambil lebih banyak risiko dan terus mendorong proses pengembangan," cetus Romano Albesiano.
"Orang Jepang sangat berhati-hati dalam pengembangan untuk menghindari masalah apa pun. Ini tentu saja positif di beberapa area dan umumnya sangat bagus untuk keandalan, tetapi memperlambat pengembangan," tambahnya.
"Itu salah satu cara untuk menjelaskan situasi ini. Selain itu, mereka mungkin belum cukup berinvestasi di area baru tertentu, seperti aerodinamika, yang telah membuat perbedaan besar di musim-musim belakangan ini,” lebih lanjut.
Sementara lain, Aerodinamika jelas merupakan salah satu aspek yang membuat motor Aprilia, RS-GP berubah dari pendatang baru menjadi pesaing selama beberapa tahun terakhir. Menurut Albesiano, motornya itu sudah diperbaiki di segala bidang.
“Kami telah sangat meningkatkan level mesin, kami juga meningkatkan di bidang aerodinamis, serta konstruksi motor dengan sasis. Kunci lainnya adalah bagaimana kami mengeluarkan motor di lintasan. Ini jarang dibicarakan, tapi di situlah kami paling berkembang dalam enam tahun terakhir. Dengan jumlah dan kualitas orang yang kami bawa ke trek, level analisis performa telah meningkat pesat...elektronik, manajemen ban, manajemen mesin. Dan ketika saya mengatakan elektronik, yang saya maksud adalah strateginya," tutup Direktur Teknis Aprilia itu menjelaskan.
(Dimas Khaidar)