“Terus dapat kabar Gloria balik, akhirnya saya coba untuk coba deh bisa enggak ini diduetin, ngelihat dari tempo permainan atau cara, semua bisa diatur, bisa dikondisikan. Tapi balik lagi gabungin junior senior susah,” tambahnya.
Ternyata, dalam perkembangannya Dejan sebagai junior mau banyak belajar dan Gloria, yang lebih tua tujuh tahun darinya, juga mau menurunkan egonya untuk membimbing partner barunya itu. Hasilnya, mereka tumbuh menjadi pasangan yang apik dan mampu menembus peringkat 20 besar dunia di akhir tahun ini walaupun memulai perjalanan mereka di ranking 312 pada Maret lalu.
“Tapi pas lihat progresnya ternyata dua duanya bisa dan mau, si Gloria mau turun, Dejan juga mau banyak belajar. Itu awalnya dulu di luar teknik, kita lihat dululah dan lihat hasilnya sekarang,” imbuh Vita.
Performa apik Dejan/Gloria pun membuat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, tak menutup peluang untuk merekrut mereka. Mungkin sekarang Dejan/Gloria tinggal harus membuktikan bahwa mereka bisa juga berprestasi di level tertinggi.
(Rivan Nasri Rachman)