“Awalnya Gloria dulu sempet di PBSI kan, jadi aku tau karakter main Gloria. Waktu aku pulang, aku lihat Dejan,” kata Vita yang kemudian menghela napas dan melanjutkan ceritanya, Jumat (30/12/2022).
“Jadi gini, Dejan sebenarnya waktu saya masih di PBSI, saya sudah minta tarik ke pelatnas dua tahun lalu. Tapi prestasi Dejan secara individu itu enggak ada. Jadi aku paham kenapa PBSI enggak mau karena biasanya kan masuk pelatnas itu ada syaratnya, kita mantau tapi tetap ada syaratnya,” lanjutnya.
“Asesmen Dejan waktu itu kurang, juara sirnas (Sirkuit Nasional) kayanya cuma sekali, yang lain delapan. Jadi kalau PBSI jadiin itu bahan pertimbangan dan enggak mau ambil dia, kita paham,” tuturnya.
Kemudian, setelah hengkang dari pelatnas pada 2021 lalu, Vita kembali ke PB Djarum. Lalu, dia menangani Dejan secara langsung dan melihat bahwa pemain berusia 22 tahun itu punya keinginan yang besar untuk berkembang. Selepas itu, pada awal 2022, Gloria juga pulang ke PB Djarum dan di situlah Vita memiliki ide untuk menduetkannya dengan Dejan.
“Jadi waktu saya pulang ke Djarum lihat Dejan dan nanganin Dejan sendiri, ya ini anak punya keinginan tinggi. Itu jadi modal awal sih,” jelas pelatih berusia 41 tahun itu.