Pirro menjelaskan, Stoner memanfaatkan roda belakang Desmosedici untuk keluar dari tikungan, sedangkan Rossi tak melakukannya. Ia menjelaskan para pembalap harus bisa melampaui insting tersebut, tetapi menyadari Desmosedici adalah motor sulit sehingga bisa terjatuh.
“Stoner mengendarai roda belakang karena dia keluar dari jalur tanah. Valentino tidak dapat membuat perbedaan itu karena Anda harus melampaui insting Anda, tetapi jika Anda melakukan itu, Anda jatuh," kata Pirro, dilansir dari Motorsport-total, Senin (26/12/2022).

Pria berusia 36 tahun itu menjelaskan, para pembalap harus mengambil setengah langkah ke depan serta memikirkan risiko dua kali dalam mengendarai Desmosedici. Dalam melakukan hal ini, pembalap yang tak percaya diri akan sulit mendapatkan hasil bagus.
"Anda mengambil setengah langkah ke depan dan dua langkah ke belakang. Jika seorang pembalap tidak percaya diri, maka selesailah ini sangat sulit," pungkasnya.
(Djanti Virantika)