Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Honda Rindukan Suasana Keributan dan Kontroversi di MotoGP

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2022 |14:57 WIB
Bos Honda Rindukan Suasana Keributan dan Kontroversi di MotoGP
Momen Valentino Rossi menolak berjabat tangan dengan Marc Marquez menjadi salah satu momen menarik di MotoGP. (Foto:
A
A
A

AALST – Bos Honda, Alberto Puig mengaku merindukan suasana keributan dan kontroversi di MototGP. Menurutnya saat ini para pembalap terlihat lebih harmonis, sangat berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya di mana setiap rider bersaing ketat baik di dalam lintasan maupun ketika tidak ada balapan.

Ketika pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memastikan gelar juara dunia MotoGP 2022, pesaing terberatnya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) mengucapkan selamat dengan sangat akrab. Mereka pun terlihat bercengkrama dengan baik.

Maklum saja, hubungan Bagnaia dan Quartararo memang cukup baik meski bersaing di saat balapan berlangsung. Melihat kondisi itu, Puig mengaku hal itu jelas menjadi pertanda positif, bahwa ada sportivitas di antara kedua pembalap tersebut.

Alberto Puig

Hanya saja, Puig menilai justru ada kemunafikan yang terjadi dalam keramahtamahan tersebut. Saat ini baik setiap tim dan pembalap seperti menahan diri agar tidak adanya keributan, padahal baginya itu adalah bumbu yang membuat MotoGP menarik.

Bila membandingkan dulu pada saat Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa berada di masa jaya-jayanya, perselisihan para pembalap tersebut menjadi daya tarik di MotoGP. Tak ada kedekatan di antara pembalap membuat persaingan menjadi nyata.

Puig menyebut MotoGP yang dulu amat keras dan tak menjunjung sportivitas di antara pembalap, namun hal tersebut dirasanya mengurangi kemunafikan. Sehingga para pembalap benar-benar jujur saat di lintasan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement