Tak hanya itu saja, sederet prestasi gemilang dari nomor tunggal putri hingga ganda putri pernah ia kantongi. Sebut saja Ameria Serikat Open 1969, Piala Uber 1975, Kanada Open 1969, dan lain-lain.

Atas prestasinya yang gemilang ini, Minarni berhasil meraih penghargaan dari Yonex Sunrise Double pada 2015 lalu. Surat kabar Jepang, Nikkan Sport, juga menjulukinya sebagai ‘Ratu Bulutangkis’ pada Februari 1966.
Minarni sempat mengumumkan jika dirinya pensiun karena akan menikah dengan adik dari Retno. Namun, selang setahun kemudian ia kembali lagi ke lapangan karena penasaran ingin menjajal Piala Uber.
Benar saja, pada 1974 PBSI mempercayai Minarni untuk kembali berlaga dan menjadi asisten pelatih untuk ajang Piala Uber. Ia pun keluar sebagai juara dan bisa pensiun dengan tenang.
Seusai pensiun, Minarni menjalani karier sebagai pelatih bulu tangkis Pelatnas dan aktif bersama organisasi PBSI. Lalu pada usianya yang menginjak 59 tahun ia meninggal dunia karena komplikasi radang paru-paru dan lever.
Minarni Soedaryanto meninggal di RS Pusat Pertamina, Jakarta, pada 14 Mei 2003.
Demikian kisah Minarni Soedaryanto, legenda pebulutangkis top Indonesia yang pernah muncul di Google Doodle.
(Hakiki Tertiari )