“Seri pertama dekat dengan bulan puasa, seri kedua di bulan puasa, seri ketiga setelah bulan puasa, apakah di negara yang muslimnya banyak ini mudah untuk menggelar MotoGP di waktu tersebut? Karena banyak orang yang menabung mendekati bulan puasa,” kata Satria Priandhi dalam keterangan MGPA, Rabu (10/8/2022).
Selain itu, jika balapan tersebut dihelat di bulan puasa, maka akan memberatkan para petugas dan juga panitia yang mayoritas beragama muslim. Selain itu, jika digelar setelah bulan puasa, maka para pecinta MotoGP Tanah Air mungkin masih berada di kampung halaman sehingga tak berkesempatan untuk menonton langsung para jagoan MotoGP beraksi di Mandalika.
“DI NTB Marshall dan petugas kebersihan bertugas dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam di bulan puasa. Seminggu setelah lebaran juga orang-orang masih banyak yang belum kembali dari kampung halamannya, jadi saya bersyukur pramusim dikasih ke orang lain dan kita dapat seri di tengah-tengah (musim) dan itu diprediksi bakal lebih seru dibanding awal musim,” ujar Priandhi.
“Jadi ya begitu kondisinya, kurang baik sepertinya kalau MotoGP Mandalika itu digelar di bulan puasa atau mendekati. Kita berharap semoga dapat balapan di tengah musim atau menjelang akhir lah,” imbuhnya.
(Hakiki Tertiari )