JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, ikut angkat bicara soal isu MotoGP Indonesia 2022 yang terancam batal digelar. Menpora Zainudin Amali pun tidak ingin Indonesia gagal menggelar balapan MotoGP 2022 karena masalah karantina.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya santer kabar mengkhawatirkan terkait gelaran MotoGP Indonesia yang akan berlangsung pada 20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok. Pasalnya, CEO Dorna Sports (promotor MotoGP), Carmelo Ezpeleta, menyatakan akan mengesampingkan negara-negara yang memberlakukan sistem karantina.
Sehubungan dengan itu, NOC Indonesia telah menyampaikan para pelaku olahraga memerlukan karantina dengan sistem yang berbeda, seperti bubble. Sistem seperti itu telah digunakan pada rangkaian Indonesia Badminton Festival di Bali yang dapat diadopsi untuk pesta olahraga lainnya.
Lebih lanjut, Amali juga telah menerima usulan tersebut dan akan menyampaikannya kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pasalnya, jika proses karantina untuk atlet disamakan dengan yang lain, ini mengancam event-event internasional batal menggelar di Indonesia, termasuk MotoGP.
BACA JUGA: MotoGP Indonesia 2022 Terancam Batal Digelar, Begini Respons Sandiaga Uno
“Beberapa waktu lalu, kami mendapat informasi dan keluhan dari international federation dari beberapa cabor. Mereka menyatakan kalau Indonesia tidak mampu melakukan seperti itu, maka mereka akan pindah ke negara lain. Ini tentu kan menjadi kerugian untuk kita,” kata Menpora Amali dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/1/2022).
BACA JUGA: Indonesia Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah MotoGP 2022, MGPA Angkat Bicara
“Mereka setuju untuk datang ke Indonesia tanpa melakukan karantina dalam waktu yang panjang. Mereka menyampaikan jika sudah dalam sistem bubble harusnya sudah terjaga keamanannya,” imbuhnya.
“Kami pernah melakukan ini (sistem bubble) pada ajang bulu tangkis di Bali tahun lalu, dan berjalan dengan sukses. Jadi, mereka yang akan datang ke Indonesia ingin diperlakukan seperti itu,” sambungnya.