“Si pemasang di judi online ada seseorang, yakni memasang klub tertentu, misalnya Pasific kalah sekian bola, dia harus memenuhi target tertentu. Kalau dia memenuhi target itu, si seseorang ini menang dan mendapat uang dari si bandar,” ucap Charles.
Kemudian, sanksi telah diberikan kepada para pelaku baik, dari IBL selaku operator maupun Perbasi selaku federasi. Intinya, kedua organisasi itu melarang yang bersangkutan aktif di dunia basket Indonesia dalam jangka waktu tertentu.
“Tindak lanjutnya sudah membentuk tim dan sudah kita tentukan hukumannya. Sesuai aturan IBL semua yang terlibat akan diterapkan pasal yang sama, yaitu larangan bermain seumur hidup dan denda 100 juta rupiah dan tidak ada toleransi,” ucap Junas.
“Jadi yang kita putuskan mereka tidak boleh bermain di ruang lingkup perbasketan di Indonesia baik sebagai pengurus atau apapun itu. Kita memutuskan untuk kepalanya yang mr. A itu 4 tahun, dan yang paling kecil untuk keterlibatan membantu yaitu satu tahun,” lanjut Charles yang mewakili Perbasi.
(Andika Pratama)