“Ketika saya menjadi rekan setimnya pada tahun 2011, itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya karena beberapa tahun sebelumnya di Ducati, sebanyak saya tidak ingin menemukan jalan yang salah,” lanjut Stoner.
“Dengan Dani, sekali lagi tidak memiliki kebanggaan, saya bisa melihat apa yang bisa dia lakukan di beberapa bagian trek, dengan motor yang sama; dia mampu benar-benar menghancurkanku,” ungkapnya.
“Dan Anda hanya akan seperti, 'Benar, apa yang dia lakukan, apa yang dia lakukan secara berbeda?' Saya tidak mengikutinya dengan set-up, karena saya pergi ke arah saya sendiri dengan set-up dan hal-hal seperti itu,” sambungnya lagi.
“Tapi dia menyerang hal-hal kadang-kadang sedikit berbeda dan saya bisa belajar banyak dari itu, dan saya jadi itu memberi saya lebih banyak kekuatan, mengetahui bahwa saya memiliki seseorang yang cepat untuk mengatasi beberapa kelemahan saya,” tutup Stoner.
(Djanti Virantika)