TOKYO - Indonesia patut bersyukur memiliki sosok seperti Leani Ratri Oktila. Atlet paragames kelahiran Riau 6 Mei 1991 ini telah berkali-kali mengharumkan Merah Putih di ajang Internasional.
Terbaru, Leani berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Tidak hanya satu, ia bahkan berhasil menyumbangkan dua medali emas sekaligus.

Leani sendiri telah mengenal olahraga bulutangkis sejak usia tujuh tahun. Peran orang tua juga jadi salah satu alasan yang pada akhirnya membuat Leani menekuni olahraga tepok bulu.
Sejumlah prestasi bahkan berhasil ia capai di usia muda. Termasuk saat mewakili provinsinya di ajang nasional. Sayang, Ratri mengalami kecelakaan saat menginjak usia 21 tahun.
Baca juga: Breaking News: Tumbangkan Pasangan Prancis di Final, Hary/Leani Raih Emas di Paralimpiade Tokyo 2020
Insiden yang terjadi pada 2011 itu membuat kaki dan tangan kirinya patah. Sejak saat itu, ia divonis memiliki keterbatasn permanen. Meski demikian, sifat pantang menyerah dan ambisi Ratri masih tetap ada.
Dua tahun setelah kecelakaan tersebut atau tepatnya di 2013, Ratri memutuskan untuk bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC). Di sana Ratri berlatih dengan keras dan disiplin.

Baca juga: Kalah dari Tunggal China, Leani Ratri Oktila Sumbang Perak bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Semua kerja keras Ratri seakan terbayar tuntas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 kali ini. Ia berhasil menyabet dua medali emas dan satu medali perak untuk Tanah Air.
Medali emas pertama diraih Leani saat turun di nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama partnernya, Khalimatus Sayidah. Leani/Khalimatus menyabet medali emas usai menumbangkan pasangan China, Cheng Hefang/Ma Huihui.
Raihan medali emas ini bahkan menjadi kali pertama bagi kontingen Merah Putih dalam 41 tahun terakhir keikutsertaan di ajang Paralimpiade. Terakhir kali wakil Indonesia meraih medali emas di ajang Paralimpiade adalah pada 1976 lalu.
Kemudian, medali emas lainnya juga berhasil disumbangkan Leani saat turun di nomor ganda campuran SL3-SU5 berpasangan dengan Hery Susanto. Hery/Leny sukses mengatasi pasangan Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel di partai final.