“Dia kedatangan Quartararo, seorang pembalap muda dan tidak berpengalaman yang menjadi raja garasi di tim dengan hasil-hasilnya. Itu juga membuat (performa Vinales) lebih dipertanyakan,” ujar Chicho
“Ketika uang tidak lagi menjadi masalah, anda ingin cepat-cepat pergi, membalik halaman dan memulai babak baru. Dia benar-benar kehilangan pijakannya karena tekanan akhir-akhir ini lewat kurangnya hasil dan semua orang menanyainya. Hal ini membuatnya ingin keluar untuk memulai lembaran baru secepat mungkin,” imbuhnya.
Chicho berargumen bahwa Vinales sendiri yang menjadi akar dari semua permasalahan yang ada. Top Gun telah mengubah banyak hal baik di sekelilingnya dan menyebabkan hal-hal buruk terjadi dalam kariernya.
“Pada akhirnya, apa yang kami lihat dari Maverick adalah banyak perubahan. Dia berganti tim. Dia berada di Suzuki, dia baik-baik saja, dia adalah pebalap nomor satu. Lalu, dia pindah ke Yamaha dengan berpikir segalanya akan lebih baik untuknya. Kemudian dia memiliki Ramon Forcada, seorang teknisi yang sulit diajak bergaul, tetapi punya banyak pengalaman dan rekam jejak yang hebat. Kemudian dia mengganti nomornya, dia mengganti chief engineer beberapa kali,” jelasnya.
“Dia mengubah semua bagian di sekelilingnya, jadi saya yakin dialah masalahnya, terlepas dari apa yang dikatakan para pendukung sabotase dan konspirasi,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)