Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Pernah Mendayung, Guru Renang Ini Jadi Perempuan Termuda yang Lintasi Samudra Atlantik

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 14 Desember 2020 |14:49 WIB
Tak Pernah Mendayung, Guru Renang Ini Jadi Perempuan Termuda yang Lintasi Samudra Atlantik
Jasmine Harrison. (Foto: Daily Mail)
A
A
A

Jasmine mendaftar untuk perlombaan ini pada Mei tahun lalu ketika sedang berlibur di Antigua. Saat itu, dia menyaksikan dengan kagum saat para pendayung mencapai garis finis. Jasmine tidak memiliki pengalaman, tetapi menyadari jika berada di laut adalah satu panggilan yang sebenarnya.

“Ide itu muncul ketika saya melihat garis finis pada 2017, saya ada di sana berlayar, dan saya memutuskan saya perlu melakukannya, rasanya seperti panggilan sejati saya,” ungkapnya.

Jamine pun mulai berlatih pada Januari 2020. Dia mulai naik ke perahu dayung laut untuk pertama kalinya di Hartlepool.

“Ini bukan hanya tentang mendayung itu sendiri, ini lebih tentang tantangan itu sendiri untuk berada di laut sendiri dan berurusan dengan kesepian, rutinitas, fisik,” terangnya.

“Ini tentang ketahanan tetapi ini di atas air di lautan - itu adalah sesuatu yang terus saya pikirkan. Saya tidak ingin lari maraton, saya ingin mendayung,” lanjut Jasmine.

Perlombaan biasanya selesai dalam waktu sekira 90 hari dan Jasmine memiliki cukup makanan, sereal, dan coklat untuk bertahan selama tiga bulan yang melelahkan. Tapi, dia berharap bisa menyelesaikannya dalam 70 hari, meski berlatih santai pada tahun lalu.

Jasmine adalah seorang atlet yang rajin berlari triathlon di masa lalu. Namun, bagi dia, ini adalah tantangan baru karena belum pernah naik perahu dayung sepanjang 6,4 meter bernama Argo. Kapal dapat mencapai kecepatan hingga 15 knot, tetapi dia mengharapkan untuk mendayung sekitar 3 knot. Semuanya, tergantung pada angin.

“Hampir setahun yang lalu hari ini mendayung untuk pertama kalinya. Saya selalu ingin belajar. Saya sudah bersiap sejak Januari,” ujarnya.

“Pelatihannya tidak terlalu intens. Saya ingin menikmati proses ini termasuk pelatihan. Saya melakukan satu sesi sehari. Dan akibat penguncian atau lockdown, saya akan melakukan hal-hal ekstra sendiri. Saya ingin bersantai dan menikmatinya,” tuturnya.

Sebelumnya, Katie Spotz asal Amerika tercatat menjadi perempuan termuda yang mendayung sendirian melintasi Samudra Atlantik saat berusia 22 tahun. Dia berhasil menyeberanginya selama 260 hari pada 2010.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement