Kemenangan perdana Suzuki setelah hiatus didapat pada MotoGP Inggris 2016. Vinales yang baru memasuki tahun keduanya di MotoGP berhasil mengalahkan pembalap-pembalap top, dari Valentino Rossi hingga Marc Marquez. Di akhir musim, Vinales pun berhasil menempati urutan keempat di klasemen.
Meski Vinales sudah berhasil unjuk gigi di MotoGP, Suzuki tetap harus kembali terpuruk pada 2017. Sebab pada musim itu, Suzuki harus tampil tanpa kehadiran Vinales. The Top Gun –julukan Vinales– tergiur tawaran dari tim pabrikan Yamaha sehingga hijrah ke sana untuk menggantikan Jorge Lorenzo.
Tanpa Vinales, Suzuki yang mengandalkan Andrea Iannone dan Alex Rins harus tampil melempem. Tak ada satu pun podium apalagi kemenangan yang didapat. Iannone sendiri hanya finis di urutan ke-13 dan Rins ke-16 di klasemen.

Tetapi, Suzuki tak menyerah dengan kondisi ini. Mereka perlahan bisa bangkit lagi. Pada 2018, kedua pembalapnya perlahan sudah mulai unjuk kemampuannya untuk bersaing memperebutkan podium. Iannone mengemas total empat podium, sementara Rins lima kali finis di tiga besar.
Pada 2019, Suzuki kembali memutuskan melakukan perubahan pada line-up pembalapnya. Mereka mengandalkan jasa dua pembalap muda. Rins berduet dengan Joan Mir yang datang ke kelas MotoGP usai merebut satu gelar juara di kelas Moto2.
Musim debut Mir sendiri sejatinya tak terbilang apik. Ia hanya finis di urutan ke-12 pada klasemen akhir pembalap. Dengan kondisi ini, tak ada satu pun orang yang memperhitungkan Mir dalam perebutan gelar juara MotoGP 2020. Bisa naik podium saja sudah terbilang bagus untuk Mir.

Tetapi, sang pembalap berhasil menjawab tegas pemikiran remeh terhadap dirinya. Pada MotoGP Austria 2020, ia merebut podium pertamanya di kelas MotoGP. Kinerja apik itu terus berlanjut ke balapan lain hingga kemenangan perdananya juga didapat musim ini, tepatnya pada GP Eropa. Kini, Mir pun bak pahlawan yang sangat berjasa bagi Suzuki karena telah menghentikan puasa gelar juara tim tersebut yang sudah berlangsung 20 tahun.
(Ramdani Bur)