SELANGOR – Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mulai kembali menunjukkan taji setelah sebelumnya mengalami kesulitan pada beberapa balapan terakhir. Quartararo membuktikannya dengan meraih podium pertama di MotoGP Catalunya 2020 akhir pekan kemarin.
Tambahan 25 poin dari Sirkuit Catalunya membuat Quartararo kembali memuncaki papan klasemen sementara dengan koleksi 108 poin. Sementara itu, Mir membuntuti di peringkat kedua dengan hanya selisih delapan angka.

Melihat performa pada beberapa balapan terakhir, keduanya punya peluang besar untuk meraih gelar juara dunia musim ini. El Diablo –julukan Quartararo– memiliki kepercayaan diri lebih dengan tiga kali podium juara yang berhasil diraihnya musim ini.
Namun di sisi lain, rider asal Prancis itu juga harus berjuang lebih keras dari sebelumnya. Hal lantaran motor Yamaha yang diketahui musim ini punya beberapa masalah dan belum juga bisa mereka atasi dengan sempurna.
Baca juga: MotoGP 2020 Sisakan Enam Balapan Lagi, Siapa Kandidat Kuat Juara?
Meski begitu, Quartararo sendiri tidak merasa terbebani dengan situasi yang tengah dialaminya. Rekan satu tim Franco Morbidelli itu juga mengatakan Yamaha tidak memasang target tinggi meski ia jadi salah satu pembalap yang diunggulkan pada MotoGP 2020 ini.
"Saya sudah belajar dari masa lalu. Tak peduli berapa seringnya orang-orang bilang saya harus menang, harus jadi yang terdepan, atau harus jadi juara dunia, itu tetap omongan orang luar,” ujar Quartararo, seperti dilansir dari laman Motorsport, Jumat (2/10/2020).
“Hanya saya yang tahu target saya, hanya saya yang tahu potensi saya. Jadi saya hanya harus fokus dan terus memperbaiki kemampuan membalap saya di lintasan,” lanjutnya.
Meski demikian, Quartararo juga mengaku tidak menutup pintu dari saran yang diberikan rekan-rekan di timnya. Selama itu baik menurutnya, Quartarao dengan senang hati menerima saran dari timnya tersebut.

"Kami berdiskusi soal apa yang bisa kami raih, dan tak seorang pun kecuali tim saya boleh mengatakan apa yang harus saya lakukan,” sambung Quartararo.
“Mereka tahu cara saya bekerja dan tak satu pun dari mereka bilang saya harus jadi pemuncak klasemen. Mereka hanya bilang saya harus bekerja sebaik mungkin. Saya suka motivasi macam itu. Tim kami punya atmosfer yang sangat baik,” tandasnya.
(Ramdani Bur)