MATIGHOFEN – Mulai musim kompetisi MotoGP 2021, Miguel Oliveira akan tampil sebagai pembalap pabrikan KTM Red Bull. Oliveira akan menempati posisi yang ditinggal Pol Espargaro dan bakal bertandem dengan Brad Binder.
Menanggapi hal ini, Oliveira tentunya merasa senang. Pembalap berpaspor Portugal itu bahkan menilai dirinya sudah layak untuk mendapat kepercayaan di tim pabrikan setelah selama satu musim berusaha beradaptasi dengan motor balap KTM.
Oliveira sebenarnya baru bergabung dengan KTM di MotoGP pada musim 2019. Tahun lalu ia berada di tim satelit KTM. Oliveira tidak memungkiri bahwa bukan hal yang mudah untuk beradaptasi menggunakan motor balap KTM dan orang-orang di tim. Akan tetapi, ia tetap berusaha untuk membuktikan diri.
Baca juga: KTM Dianggap Terburu-buru Rekrut Danilo Petrucci

Hal inilah yang kemudian membuat Oliveira merasa dirinya berbeda dengan Johann Zarco. Sebagaimana diketahui, pada musim balap MotoGP 2019, Zarco merupakan pembalap untuk tim pabrikan KTM. Meski begitu, sebelum musim berakhir, KTM dan Zarco berpisah jalan.
Para petinggi KTM pasalnya tak senang dengan sikap Zarco yang selalu menjelekkan motor ciptaan mereka. Di sisi lain, alasan Zarco menjelekkan motor KTM karena ia selalu gagal tampil kompetitif dalam balapan. Dari 13 seri balapan yang dilakoni Zarco bersama KTM, ia hanya bisa sekali finis di posisi 10 besar.
Menurut Oliveira, Zarco hanya belum berusaha beradaptasi sebaik mungkin untuk menguasai motor balap KTM dan mencoba akrab dengan orang-orang di tim. Sedangkan Oliveira, justru selalu menunggu momentum yang tepat hingga akhirnya ia mendapat kepercayaan dari KTM.
“Johann Zarco belum menyederhanakan kehidupan KTM dalam menejemen pembalap. Saya menempatkan diri saya di tempat mereka, itu tentu keputusan yang sulit,” jelas Oliveira, seperti dikutip dari Tutto Motori Web, Kamis (9/7/2020).
“Setelah satu tahun, dari sudut pandang saya, saya jelas merupakan pilihan yang tepat bagi KTM untuk memimpin proyeknya selama dua tahun ke depan. Saya senang dengan bagaimana semuanya ditangani," lanjut pembalap 25 tahun tersebut.
“Ketika berita tentang Pol (yang diminati Repsol Honda) datang, saya bertahan dan menunggu giliran saya. Saya pikir itu adalah sesuatu yang harus datang dari atas, bukan dari saya. Saya tahu saya siap mengisi kekosongan. Tapi itu harus disetujui oleh semua orang di KTM dan oleh Herve Poncharal di Tech 3," pungkasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)