“Buat saya, tidak ada perbedaan warna kulit. Saya punya tim paling berwarna di dunia tinju. Sepanjang hidup, saya menjadi korban rasisme. Saya datang dari latar belakang gypsy, suku yang dibenci orang-orang,” ujar Tyson Fury, seperti dimuat Russia Today, Rabu (17/6/2020).
“Namun, saya bukan orang yang peduli dengan warna kulit orang lain atau datang dari latar belakang apa. Sebab, buat saya, semua orang sama saja,” tandas petinju kelahiran Manchester, Inggris, tersebut.
(Ramdani Bur)