Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tyson Fury Ngaku Jadi Korban Rasisme

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Rabu, 17 Juni 2020 |18:42 WIB
Tyson Fury <i>Ngaku</i> Jadi Korban Rasisme
Tyson Fury mengaku dirinya jadi korban rasisme sejak kecil (Foto: The Guardian)
A
A
A

MANCHESTER – Julukan The Gypsy King yang melekat pada Tyson Fury bukan tanpa alasan. Latar belakang keluarganya yang berasal dari suku gypsy membuat julukan tersebut semakin pas. Juara dunia tinju kelas berat itu mengaku sering jadi korban rasisme karena latar belakangnya tersebut.

Diskriminasi ras menjadi topik hangat belakangan ini usai insiden di Amerika Serikat (AS). Seorang pria kulit hitam, George Floyd, meninggal dunia usai mengalami penyiksaan oleh polisi berkulit putih. Insiden itu lantas memicu protes besar-besaran di seantero Negeri Paman Sam, bahkan dunia.

Baca juga: Tiru Ucapan Anthony Joshua, Tyson Fury Yakin Bakal Disalib

Tyson Fury berasal dari suku gypsy

Seruan Black Lives Matter kembali menggema. Warga dunia beramai-ramai menyuarakan betapa berharganya nyawa manusia berkulit hitam. Melihat berbagai aksi melawan rasisme, Tyson Fury mengaku dirinya juga korban dari tindakan tidak pantas tersebut.

Pria berusia 31 tahun itu punya latar belakang suku gypsy yang hidupnya nomaden. Suku tersebut kadang terpaksa hidup menyendiri dan berkelompok karena dianggap aneh oleh masyarakat sekitar. Tak jarang, mereka menjadi korban diskriminasi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement