“Fabio tak pernah jadi referensi saya. Talentanya tak bersinar di Moto3. Saat kami mengendarai motor yang sama, saya selalu ada di depannya. Di Moto2, ia juga tak langsung beradaptasi, dan baru pada musim kedua ia meraih hasil baik. Saya tak yakin Fabio punya kelebihan daripada saya,”
“Tapi saya juga belum ada di level Marc. Pada 2019, saya adaptasi dan berkembang, sementara Marc sudah punya visi yang jelas. Ia tahu benar apa yang ia butuhkan untuk tampil kuat. Saya pun sudah melewati masa 'magang', jadi saya harus terus berkembang, tandasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)