MONTE CARLO – Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, turut angkat bicara soal rumor pensiunnya Cal Crutchlow dari MotoGP pada akhir musim 2020. Cecchinello mengaku tak terlalu mengkhawatirkan masalah tersebut karena Crutchlow sejauh ini belum membicarakan apa pun soal masa depannya kepada pihak tim.
Crutchlow diketahui memang sempat mengutarakan keinginannya untuk menyudahi karier balap di MotoGP. Pembalap berusia 34 tahun itu disebut-sebut berpeluang besar melakukannya pada akhir gelaran MotoGP 2020, saat kontraknya di LCR Honda habis. Pembalap asal Inggris itu mengatakan kontrak dua tahun yang diperpanjang di LCR Honda pada 2018 bisa saja menjadi yang terakhir.
BACA JUGA: Sebelum Kasus Iannone, Crutchlow Sudah Pernah Bicarakan soal Masalah Doping
Menanggapi pernyataan itu, Cecchinello mengaku tak khawatir. Ia sendiri bisa memahami keinginan yang terbesit dalam pemikiran Crutchlow tersebut. Sebab, usia sang pembalap sendiri diketahui sudah tak muda lagi.

Meski begitu, Cecchinello tetap mengutarakan harapannya agar Crutchlow bisa terus mentas di gelaran MotoGP. Sebab, ia merasa motivasi besar masih terdapat di dalam diri Crutchlow untuk bisa terus melaju dengan motor balapnya dan membatu LCR Honda mengembangkan motor yang semakin kompetitif.
"Kami tahu Crutchlow sangat jujur pada dirinya sendiri. Dia suka berbicara tentang semua yang ada di kepalanya. Ketika dia berbicara tentang akhir karier di MotoGP, dia ingin menjelaskan bahwa karier aktifnya di MotoGP hampir berakhir, sehingga dalam jangka panjang dia tidak akan berada di sana lagi. Ini normal ketika Anda mempertimbangkan usia Anda,” ujar Cecchinello, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Rabu (25/12/2019).

“Tidak ada masalah bagi sponsor kami. Kami sangat senang dengan hubungan kami. Penting bagi kami Crutchlow terus menunjukkan antusiasme besar dan tampil cepat. Saya mendengarkan semua tanya jawab teknis di box sesering mungkin. Saya merasa dia masih sangat termotivasi dalam hal memperbaiki motor dan mengemudi lebih cepat. Saya dapat meyakinkan Anda tentang hal itu,” tukasnya.
(Andika Pratama)