 
                “Menilik sejarah, pertarungan lima set selalu menguntungkan Rafa (Nadal). Ia paham kalau pertandingan akan ditentukan oleh pukulan yang lebih sedikit meski bukan itu yang diinginkannya,” ujar Carlos Moya, melansir dari ATP Tour, Jumat (12/7/2019).
“Hal lainnya sangat jelas. Jika Federer tidak mau pertandingan yang panjang, maka tidak akan berlarut-larut. Siapa yang tampil lebih agresif tentu punya keunggulan dalam mendikte ritme permainan. Petenis yang menyerang dengan cara sangat agresif bakal menjadi pemenang,” imbuh pria berusia 42 tahun itu.

Rafael Nadal bisa sedikit bernapas lega mengingat rekornya dengan Roger Federer sangat bagus, yakni 24 kali menang dalam 39 laga. Namun, petenis berusia 33 tahun itu hanya satu kali menang melawan Federer di Wimbledon, yakni pada babak final 2008 dari tiga kali pertemuan.
(Fetra Hariandja)