“Saya pikir mungkin mereka (BWF) harus lebih memikirkan pemain karena para pemain adalah hal utama bagi federasi dunia atau federasi Spanyol atau federasi apa pun,” ungkap Marin, mengutip dari Reuters, Minggu (6/1/2019).
“Ketika mereka memaksa para pemain untuk memainkan begitu banyak turnamen dalam setahun, kami tidak bisa melakukan itu,” tambahnya.

Kritik Marin semakin bertambah keras ketika ia mengibaratkan atlet seperti robot. Tetapi pada kenyataannya, para pemain adalah manusia yang tidak bisa memainkan banyak turnamen dalam satu tahun.
“Kami adalah manusia bukan robot. Jadi kadang-kadang kami cedera karena kami dipaksa bermain begitu banyak turnamen. Jika kami tidak bermain karena kami cedera maka kami harus membayar denda,” pungkasnya.
(Bagas Abdiel)