Hal itu bisa dilihat dari cara Marquez berkendara dan bagaimana ia mengeluarkan seluruh potensi motor balap yang ditungganginya. Doohan menjelaskan kalau Marquez tidak perlu membuktikan apa-apa lagi, termasuk berganti tim, untuk menempatkan dirinya sebagai pembalap jempolan.
“Itu konyol. Jika teori itu datang dari saingannya, itu karena mereka sudah tahu seberapa kuat dia. Belum ada begitu banyak pembalap yang mendominasi seperti dia. Beberapa saingannya melakukannya (berganti tim), namun tidak mampu memeras 100% potensi motor yang mereka kendarai. Sedangkan Marc dapat menggabungkan semua bakatnya dengan potensi Honda," jelas Doohan, menukil dari Autosport, Sabtu (22/12/2018).
(Fetra Hariandja)