"Hal ini sudah terjadi pada diri saya di dua sampai tiga turnamen belakangan. Setiap poin penting, saat saya lagi leading, saya merasa harus bisa menang. Memang saya ingin menang, pada saat unggul, kenapa saya tidak lebih menekan lawan?" beber Jonatan, menyadur dari laman resmi PBSI, Jumat (29/6/2018).
"Memang saya sudah unggul 16-12 dan 20-18 di game ketiga, namun saat itu lawan lebih berani dan mempercepat permainan, terutama dari bola-bola depan. Ini membuat saya dibawah tekanan terus, mau tidak mau saya angkat bola, jadinya kena serang terus. Kalau soal fokus sih saya fokus di lapangan, tidak blank. Mungkin kematangan stroke dan strategi saya yang masih harus ditingkatkan," tukas Jonatan.
(Fetra Hariandja)