MILTON KEYNES – Kontrak pembalap asal Australia, Daniel Ricciardo, dengan Red Bull Racing akan habis pada akhir musim 2018. Berbagai rumor terkait masa depan pembalap berusia 28 tahun itu pun terus berembus.
Karena masa depannya yang masih abu-abu, Ricciardo pun diprediksi sedang dalam tekanan hebat untuk memulai 2018. Rekan setim Max Verstappen itu masih bimbang untuk menentukan kariernya di F1.
Padahal, pihak Red Bull sendiri telah mendesaknya untuk segera membicarakan perpanjangan kontrak. Namun, pembalap berusia 28 tahun itu belum juga menentukan sikap dan masih mempertimbangkan pilihannya.
"Saya sangat, sangat ragu. Saya akan menandatangani kontrak pada bulan depan. Kecuali saya mendapat tawaran yang konyol, tapi mungkin juga tidak. Karena saat ini, bukan tentang tawarannya, tapi siapa yang akan memiliki mobil terbaik pada 2019,” ujar pembalap yang lahir di Kota Perth, Australia itu, sebagaimana dikutip F1i, Sabtu (16/12/2017).
BACA JUGA: Ricciardo: F1 Hanya Andalkan Ketangguhan Mobil ketimbang Skill Pembalapnya
Ricciardo mengaku tidak mau terburu-buru dalam menentukan pilihan. Sebab, hal ini akan memengaruhi kariernya di ajang balap mobil paling bergengsi itu. Ricciardo tentu berharap dapat memiliki tim yang menunjang penampilannya menjadi lebih baik lagi.
Dia akan terus sabar menilai setiap tawaran yang potensial. Beberapa tim besar, seperti Mercedes dan juga Ferarri, dirumorkan tertarik memboyong jasa pembalap asal Australia itu.
"Awal tahun ini menjadi momen yang berharga bagi saya. Saya tidak ingin terlalu pintar dan berpikir bahwa saya akan memiliki semua pilihan, tapi cukup banyak waktu bagi saya untuk tetap mengatasinya sedikit demi sedikit,” ungkap Ricciardo.
BACA JUGA: Ini Alasan Daniel Ricciardo Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Masa Depannya Usai Musim 2018
“Berbicara dengan Red Bull itu mudah karena saya mengenal mereka. Dua lainnya (Mercedes dan Ferrari), jika mereka tertarik, mereka perlu melakukan pendekatan. Saya tidak ingin tampil sebagai orang yang nekat. Saya tahu bahwa tidak benar-benar ada kelebihan yang menonjol dalam diri saya saat ini,” lanjutnya.
“Saya tidak berpikir akan meninggalkan Red Bull pada akhir tahun depan. Pastinya saya ingin tahu sesuatu sebelumnya, tapi saya tidak perlu melakukannya di musim dingin agar saya lebih lama memahaminya," tukasnya.
(Ramdani Bur)