KISAH legenda bulu tangkis Indonesia Rexy Mainaky selalu menarik untuk diulas. Apalagi, ia sukses membalaskan dendam ke Malaysia di Piala Thomas 1994.
Rexy merupakan salah satu pebulu tangkis papan atas Indonesia terutama di sektor ganda putra. Berpasangan dengan Ricky Subagja, mereka menjadi duet mematikan.
Prestasi puncak Ricky/Rexy terjadi di Olimpiade Atlanta 1996. Mereka menyabet medali emas, yang pertama untuk ganda putra Indonesia, sekaligus melanjutkan tradisi bulu tangkis sejak Barcelona 1992.
Sebelum itu, Ricky/Rexy juga sukses meraih satu gelar Piala Thomas bagi Tim Bulu Tangkis Indonesia pada 1994. Keberhasilan itu sekaligus menghapus luka yang terjadi dua tahun sebelumnya.
Ya, di Piala Thomas 1992, Indonesia harus takluk dari Tim Bulu Tangkis Malaysia di partai final. Dalam laga yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Ricky/Rexy dan kawan-kawan takluk 2-3.
Bahkan, di partai final, Ricky/Rexy menelan kekalahan dari Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang. Hasil negatif itu menimbulkan semacam dendam di hati sang pebulu tangkis.
Pada akhirnya, dendam mampu dibalaskan pada 1994. Piala Thomas edisi ke-18 ini digelar di Jakarta, Indonesia, dan jadi kesempatan emas untuk kembali meraih gelar juara.
Indonesia dan Malaysia berhasil melaju ke babak final. Namun, berbeda dengan dua tahun sebelumnya, kali ini jagoan bulu tangkis Tanah Air bisa menang dengan skor akhir 3-0!
Ricky/Rexy bahkan tak bermain di laga tersebut karena seharusnya turun di giliran keempat. Walau begitu, rasa puas lantaran bisa membalaskan kekalahan dua tahun sebelumnya, membuat Rexy tersenyum gembira.
Itulah kisah legenda bulu tangkis Indonesia Rexy Mainaky, semringah usai balas dendam ke Malaysia di Piala Thomas 1994. Siapa sangka, ia kini jadi bagian penting dari bulu tangkis Negeri Jiran.
(Wikanto Arungbudoyo)