Pemain berusia 28 tahun ini merasa menjadi pemain profesional membuatnya mendapatkan perhatian penuh dari tim pendukung yang ia rekrut. Berbeda dengan di pelatnas, di mana perhatian pelatih dan fisioterapis harus terbagi untuk banyak atlet, tim profesionalnya kini dapat fokus total pada dirinya.
Jonatan mengaku merasakan peningkatan kualitas yang signifikan dari segi perhatian tim. Ia merasa prosesnya menjadi lebih baik karena timnya hanya memikirkan kemajuan dan kesehatannya.
"Saya pribadi malah lebih baik, karena orang yang saya hire, dia hanya memikirkan saya gitu, kalau di dalam (pelatnas) mereka memikirkan banyak atlet, dan itu yang ya tidak bisa disalahkan juga karena kan atletnya juga banyak," sambung Jonatan.
"Kita tidak bisa diprioritaskan yang seperti apa juga gitu, pasti ada batasannya, tapi kalau ini kan bener-bener waktunya dia hanya memikirkan saya gitu, ibaratnya kalau saya sakit, ya mereka pun sakit gitu, jadi mereka juga merasakan rasa sakit saya juga gitu, jadi kita saling membantu," katanya.
"Saya juga jujur dengan apa yang saya rasain, mereka memberikan advice, masukan juga yang mereka pahami untuk saya perbuat, untuk saya latih. Jadi kita saling bekerja sama lah. Itu yang membuat saya juara kemarin itu lebih berat, karena prosesnya itu," tutup Jonatan.
Kini, usai mengamankan gelar perdananya sebagai pemain profesional, Jonatan Christie bersiap kembali unjuk gigi di ajang BDMNTN-XL 2025 yang berkonsep fun match di Istora Senayan pada 2-5 Oktober 2025.
(Rivan Nasri Rachman)