MOTEGI - Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez, berhasil memastikan gelar MotoGP 2025. Rider berusia 32 tahun itu kembali menyabet gelar juara dunia kelas utama setelah penantian panjang 2184 hari sejak titel terakhirnya pada 2019, sebuah comeback yang luar biasa.
Marc Marquez mengunci gelar MotoGP musim ini setelah finis kedua di Twin Ring Motegi, Motegi, Jepang pada Minggu 28 September 2025. Dengan hasil impresif itu, The Baby Alien –julukan Marc Marquez– kini mengoleksi 541 poin.
Angka fantastis itu sudah cukup untuk mengamankan gelar juara MotoGP 2025 lantaran Marquez unggul 201 poin dari pesaing terdekatnya, sekaligus adiknya, Alex Marquez (Gresini Ducati) di klasemen sementara. Dengan lima seri tersisa, maka Alex takkan mungkin mengejar selisih poin tersebut.
Gelar ini merupakan titel kejuaraan dunia kedelapan Marquez secara keseluruhan, menjadikannya sejajar dengan Valentino Rossi yang juga mengoleksi tujuh gelar di kelas utama. Namun, perjalanan Marquez untuk memastikan gelar ketujuhnya ini sangat berliku.
Setelah meraih gelar keenam pada 2019, ia harus jatuh bangun akibat kecelakaan serius pada musim 2020. Cedera parah yang tak kunjung pulih serta performa motor yang kurang mendukung membuatnya mengambil keputusan besar meninggalkan Honda pada akhir musim 2023.
Keputusan bergabung dengan tim satelit Gresini Ducati pada 2024 menjadi awal kebangkitan. Puncaknya, pada musim 2025, Marquez menuntaskan mimpinya bersama Ducati Lenovo untuk menjuarai gelar MotoGP ketujuh ini, sebuah gelar yang diraih setelah perjuangan keras selama 2184 hari.
Gelar yang diraih Marc Marquez setelah melewati periode keterpurukan fisik dan mental yang panjang ini membuatnya pantas masuk dalam daftar comeback terhebat dalam dunia olahraga. Ia kini disejajarkan dengan atlet-atlet legendaris seperti Niki Lauda (F1), Michael Jordan (Basket), Monica Seles (Tenis), dan Tiger Woods (Golf).
Nama Niki Lauda tercatat sebagai comeback bersejarah usai bangkit dari kecelakaan fatal pada 1976 yang hampir merenggut nyawanya. Meski menderita luka bakar serius, Lauda, yang memenangkan gelar pada 1975, kembali bangkit dan menambah titelnya pada 1977 dan 1984.
Sama seperti Marquez, Michael Jordan sempat diragukan usai mengumumkan pengunduran diri karena cedera pada musim 1993-1994. Ia comeback pada 1995 dan membawa Chicago Bulls meraih titel juara NBA tiga kali berturut-turut pada 1996, 1997, dan 1998.
Begitu juga dengan cerita Monica Seles yang melakukan comeback luar biasa setelah ditusuk oleh penggemar rival pada 1993. Butuh waktu dua tahun bagi petenis Serbia-Amerika Serikat itu untuk bangkit dari trauma fisik dan mental.
Seles kemudian memenangkan gelar Grand Slam kesembilannya di Australia Open 1996, menegaskan bahwa kisah-kisah perjuangan berat seperti inilah yang membuat comeback Marquez terasa begitu monumental.
(Rivan Nasri Rachman)