LEGENDA bulu tangkis Indonesia, Iie Sumirat, meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhir di RS Hermina, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 22 Juli 2025 malam WIB, akibat komplikasi penyakit.
Kabar meninggalnya Iie disampaikan oleh sang putra Yayang Tryawan. Jenazah sudah dimakamkan di TPU Legok Ciseureuh Mekarwangi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025).
Yayang mengaku ayahnya sudah sakit selama satu tahun. Awalnya, Iie merasakan sakit di bagian tendon.
Namun, sang mantan pebulu tangkis masih berusaha melatih. Itu membuat penyakitnya menular ke bagian lain.
“Tidak dirasa, terus masih melatih. Jadi merambat ke atas, paru-paru juga akhirnya jadi komplikasi,” ungkap Yayang usai pemakaman, Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut, Yayang menuturkan ayahnya sudah tidak bisa bicara selama tiga bulan terakhir akibat penyakit itu. Itu membuat kondisinya naik turun hingga wafat.
“Bapak sudah tiga bulan enggak bisa bicara, komunikasi kurang. Makanya selalu turun, naik, turun, naik,” kata Yayang.
“Juga begitu di ICU hampir delapan hari naik, turun, naik, turun, ya mungkin ini yang terbaik dan meninggal (Selasa 22 Juli 2025) pukul 19.31 WIB,” imbuhnya.
Sebagai anak, Yayang jelas bangga dengan prestasi ayahnya. Almarhum dikenal sebagai sosok yang tegas namun tidak pernah marah baik kepada anak-anaknya maupun orang lain.
“Tentunya sangat bangga kepada Bapak. Bapak atlet juga dan bisa mencetak atlet juga, sangat bangga,” tutup Yayang.
Iie Sumirat merupakan salah seorang sosok pebulu tangkis yang namanya besar saat tampil di sektor tunggal. Ia menjadi bagian tim Indonesia yang memenangkan Piala Thomas 1976 dengan mengalahkan Svend Pri di partai final.
Pria kelahiran 1950 itu juga dikenal sebagai pemain yang sukses menaklukan jagoan China, Hoe Jiachang, dalam Kejuaraan Asia di Bangkok pada 1976. Iie kemudian dijuluki sebagai pembunuh raksasa.
(Wikanto Arungbudoyo)