MANAJER Ducati, Davide Tardozzi memohon-mohon kepada Marc Marquez dan Valentino Rossi untuk berdamai. Sebab menurut Tardozzi, rivalitas Rossi dan Marquez sudah lewat dan seharusnya kedua rider, termasuk para fans melupakan masa lalu dan saling memaafkan.
Selama ini tak pernah ada kata damai dari pihak Rossi dan Marquez. Keduanya menjadi rival sengit semenjak mengalami insiden selama The Doctor masih aktif menjadi pembalap.
Ketika Rossi pensiun, hubungan Marquez dengan suami dari Francesca Sofia Novello itu pun tak pernah membaik. Menariknya, rivalitas antara fans Marquez dan Rossi justru tetap panas meski keduanya sudah tak bersaing lagi.
Awalnya ejek-ejekan itu masih dalam batas wajar. Namun, Tardozzi mulai gerah ketika Marquez memenangkan sprint race MotoGP Italia 2025 pada Sabtu 21 Juni 2025 lalu, tetapi justru mendapatkan siulan dari para penonton di Sirkuit Mugello.
Padahal, GP Italia adalah balapan kandang Ducati. Namun, Marquez yang kini sudah membela warna Ducati masih mendapatkan hinaan serta siulan saat di Mugello, bahkan saat naik podium.
Tardozzi pun sempat terlihat marah-marah kepada penonton. Dia emosi karena Marquez yang mampu membuat Ducati menang di kandang, justru diledek.
Tardozzi tahu satu-satunya cara agar tak ada lagi serangan kepada Marquez, maka The Baby Alien –julukan Marquez– harus berdamai dengan Rossi. Tardozzi cukup kedua pembalap itu berjabat tangan, maka para fans mungkin takkan keras lagi menyerang.
“Menurut saya, perilaku tidak sportif tidak lagi dibenarkan jika dikaitkan dengan kejadian 10 tahun lalu. Sudah saatnya menutul lembaran lama dan membuka halaman baru (menatap masa depan), terutama untuk Marc dan Valentino, harus saling mengirim pesan positif,” kata Tardozzi, mengutip dari Sky Sports Italia, Rabu (25/6/2025).
“Jika tidak senang dengan Marquez, jangan tepuk tangan (tidak perlu berikan selamat), namun jika sudah bersiul itu sama sekali tidak sportif. Saya tak mau kembali ke insiden 10 tahun lalu, siapa yang salah bagi saya 50:50,” tambahnya.
“Tetapi, setelah sekian lama, juara juara dunia seperti Rossi dan Marquez harus menatap masa depan dan saya mau melihat mereka berjabat tangan (tanda damai) karena masa lalu tidak bisa diubah lagi,” lanjut bos Ducati tersebut.
Terlepas dari insiden itu, Marquez membuktikan diri ia adalah kandidat kuat juara dunia. Marquez menyapu bersih kualifikasi, sprint race, hingga balapan utama.
Dengan pekan yang sempurna, Marquez pun kini memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP 2025 dengan 270 poin, beda 30 angka atas Alex Marquez (Gresini Ducati) yang berada di urutan kedua.
(Rivan Nasri Rachman)