“Motornya sebenarnya tetap sama, hanya beberapa perubahan kecil dari satu pembalap ke pembalap lain, tapi tidak banyak,” tambah mantan pembalap motor itu.
Lebih lanjut, Tardozzi juga memberikan apresiasi kepada Bagnaia. Murid Valentino Rossi itu memiliki peranan penting dalam pengembangan motor Ducati.
“Kami harus berterima kasih kepada Pecco karena dia adalah orang yang memimpin perkembangan motor ini,” ujar Tardozzi.
Ducati pernah mengalami masa paceklik kemenangan selama 15 tahun sebelum Bagnaia meraih gelar pada 2022. Sampai akhirnya akhirnya tim pabrikan asal Italia meraih kesuksesan setelah Gigi Dall’Igna hadir dengan proyek Desmosedici GP pada 2014.
Ducati telah mendominasi MotoGP dalam tiga tahun terakhir. Ditambah sekarang ini dengan kehadiran Marquez membuat mereka semakin kuat dan berjuluk menjadi tim yang sangat menakutkan.
(Wikanto Arungbudoyo)