Hal ini diakui pemain asal Garut tersebut cukup mempengaruhi performa keduanya di lapangan. Meski secara komunikasi dalam keadaan baik, tetapi di dalam lapangan mereka masih harus mencoba dari awal lagi untuk menemukan pola permainan yang tepat.
"Jadi memang pengaruh juga enggak berlatih (bersama) mungkin satu bulan dan memang musuhnya juga bukan musuh yang biasa lah, kita tahu sendiri kualitas mereka juga bagus," sambung pemain jebolan PB Djarum itu.
"Jadi yang saya rasa kemarin itu kami berdua kayak meraba-raba dari awal. Jadi kami mengingat memori sebelumnya, kami main seperti ini, polanya seperti ini, enaknya seperti ini,” papar Dejan.
“Nah dari awal malah seperti meraba-raba, malah jadi bukan fokus ke main, tapi malah saya rasa fokus ke posisinya," tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)