"Jadi harus dibuka. Dalam penyusunan juga, kami kan bawa ada nomor 1, nomor 2, nomor 3 mungkin kalau perlu. Lawan Denmark, nanti siapa, lawan India, siapa, lihat head to head-nya," lanjut Taufik.
Pria yang juga Wakil Menpora RI itu juga menilai strategi tim sangat dibutuhkan dalam skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025 nanti. Maka, catatan head to head menjadi salah satu aspek penting dalam menentukan pemilihan pemain.
"Karena di dalam tim event ini kan butuh strategi juga. Enggak asal main, karena nomor 1 ya main sama ini. Padahal track record-nya dia selalu kalah misalkan seperti itu. Banyak banget," sambung Taufik.
Selain itu, Taufik juga tidak menutup kemungkinan memboyong pemain non-pelatnas masuk dalam skuad Piala Sudirman 2025. Tak terkecuali Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja yang tampil menonjol dalam tur Eropa bulan ini.
"Nominasi masih ada. Di list tadi udah ada semua. Ada Sabar/Reza, ada Rehan/Gloria. Yang menonjol itu saja kan (dari luar pelatnas). Tapi ya itu kenapa saya buka head to head," tutup Taufik.
(Wikanto Arungbudoyo)