CURHAT sedih diungkap pembalap tim Valentino Rossi, Fabio Di Giannantonio. Dia belum kembali ke kondisi terbaiknya jelang MotoGP 2025.
Pembalap Pertamina Enduro VR46, Fabio Di Giannantonio, akhirnya kembali mengaspal setelah menepi cukup lama karena harus menjalani operasi bahu. Namun begitu, Di Giannantonio mengungkapkan kalau kondisinya saat ini masih belum pulih total.
Sebagaimana diketahui, Di Giannantonio harus menutup musim MotoGP 2024 lebih cepat karena mengalami kecelakaan pada sesi latihan MotoGP Austria musim lalu. Rider asal Italia itu pun harus naik ke meja operasi karena mengalami cedera bahu.
Kondisi itu membuat Di Giannantonio melewatkan dua seri balapan terakhir serta tes pasca musim MotoGP 2024. Dirinya pun kini telah kembali dengan ambil bagian di sesi tes pramusim MotoGP 2025 digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Sayangnya, di tes hari pertama, nasib sial kembali menerpa Fabio Di Giannantonio. Mentas di Sirkuit Sepang pada Rabu, 5 Februari 2025, Di Giannantonio mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang selangka kiri.
Bahkan, Fabio Di Giannantonio harus menyudahi tes pramusim lebih cepat. Rider Pertamina Enduro VR46 itu bahkan harus pulang ke Italia pada malam ini untuk naik ke meja operasi.
Hal ini tentunya jadi pil pahit bagi Fabio Di Giannantonio. Sebab, dia sebenarnya belum dalam kondisi fit 100 persen sebelum mentas di tes pramusim MotoGP 2025.
Fabio Di Giannantonio masih fokus pemulihan pada bahunya. Rider berusia 26 tahun itu terus berupaya memulihkan kekuatan ototnya agar bisa langsung tampil oke di balapan pertama MotoGP 2025.
"Musim dingin ini terasa sangat panjang. Saya harus sangat fokus untuk mengembalikan mobilitas bahu saya, lalu mencoba merehabilitasi setiap otot di sekitarnya. Ini benar-benar proses yang panjang. Tapi sekarang saya merasa sangat baik, sekitar 80-90 persen,” kata Di Giannantonio, dilansir dari Crash, Kamis (6/2/2025).
“Saya masih kekurangan sedikit kekuatan karena persiapan fisik baru dimulai pada awal Januari, jadi saya hanya punya beberapa minggu sebelum tes ini,” sambungnya.
Di Giannantonio mulai merasakan kondisinya mulai membaik setelah jalani latihan di Panigale dan Sirkuit Mandalika pada beberapa waktu lalu. Tapi menurutnya hal itu tak bisa menjadi patokan. Karena pada saat sesi balapan yang sesungguhnya, dibutuhkan level terbaik agar bisa menampilkan performa yang apik.
"Namun, saya merasa baik. Kami menjalani tiga hari dengan Panigale di Mandalika, saya sangat menikmatinya, dan saya tidak merasakan sakit di bahu sama sekali. Tapi tentu saja mengendarai motor MotoGP adalah hal yang benar-benar berbeda. Kita harus lihat bagaimana reaksi tubuh saya,” pungkas Di Giannantonio.
(Djanti Virantika)