Namun, pria berusia 26 tahun itu merasa perlu menjalin hubungan baik dengan rekan setim. Akan tetpai, yang terpenting baginya adalah sang partner adalah pembalap yang kompetitif.
“Bagaimana pun juga, yang penting buat saya adalah rekan setim saya (mampu) kompetitif. Jika dia bisa memberi instruksi untuk meningkatkan motor, itu akan membantu saya, dan sebaliknya,” papar Martin.
“Meski saya tidak bisa jadi Aleix Espargaro (kapten di tim), sekarang saya memiliki peran sebagai pemimpin. Sebagai juara dunia, saya harus memimpin proyek ini. Itu artinya harus memiliki hubungan baik dengan rekan setim,” tandas pria kelahiran Madrid itu.
Patut dinanti seperti apa dinamika di garasi tim Aprilia Racing pada MotoGP 2025. Sebab, kedua pembalap tentu mempunyai egonya masing-masing.
(Wikanto Arungbudoyo)