"Setelah PBSI selaku pemberi kerja tidak mengirimkan saya ke China Masters & Kejuaraan Final Superseries (BWF World Tour Finals) tanpa menginformasikan kepada saya, dan hingga saat ini juga tidak ada kejelasan dan alasan kenapa saya tidak dikirimkan dan diikutsertakan untuk mendampingi pemain, maka saya memutuskan untuk menerima salah satu tawaran dari luar negeri," terangnya.
Selama delapan tahun di pelatnas PBSI, Irwansyah sudah mencetak sejumlah prestasi gemilang di sektor tunggal putra. Salah satunya menciptakan sejarah di All England 2024 dengan menghadirkan All Indonesian Final di tunggal putra setelah 30 tahun.
Tak hanya itu, ada pula juara Asia berturut-turut pada 2023-2024 lewat Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Lalu tunggal putra membuat sejarah di Kejuaraan Dunia Junior dengan mengantarkan Alwi Farhan sebagai kampiun. Sementara di kategori beregu, ia membawa tim putra Indonesia meraih juara Piala Thomas 2020.
Selain Irwansyah, beberapa pelatih PBSI pada periode sebelumnya juga telah mengonfirmasi akan meninggalkan Cipayung. Mereka adalah Herry IP dan Aryono Miranat yang pernah berduet menangani ganda putra PBSI.
(Wikanto Arungbudoyo)