Kenapa Francesco Bagnaia Lebih Sering Menang dari Jorge Martin padahal Poinnya Kalah Jauh?

Rivan Nasri Rachman, Jurnalis
Rabu 13 November 2024 16:00 WIB
Francesco Bagnaia dan Jorge Martin berduel ketat di perebutan gelar juara MotoGP 2024. (Foto: MotoGP)
Share :

BANYAK fans MotoGP merasa heran, mengapa bisa pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memiliki jumlah poin yang kalah jauh dari Jorge Martin (Pramac Ducati) padahal lebih sering menang. Bagnaia setidaknya sudah mengoleksi 10 kemenangan dari 19 seri yang sudah dimainkan.

Sebagai perbandingan, Martin hanya mampu menang di tiga balapan saja. Meski begitu, kondisinya saat ini Martin bertengger di peringkat pertama pada klasemen sementara MotoGP 2024 dengan mengoleksi 485 poin.

Sedangkan Bagnaia di urutan kedua dengan 461 poin. Itu berarti ada sekira 24 angka jarak di antar kedua tim.

Secara jumlah kemenangan, Bagnaia nyaris tiga kali lipat lebih banyak dari Martin. Belum lagi Bagnaia juga lima kali naik podium selain juara di musim ini, yang berarti 15 dari 19 balapan utama Pecco –sapaan akrab Bagnaia– selalu finis tiga besar.

Sementara Martin 12 balapan finis di podium di luar podium pertama. Dari 12 balapan itu 10 serinya finis sebagai runner-up.

Melihat data di atas jelas memperlihatkan betapa hebatnya Bagnaia. Namun, hal tersebut justru tak banyak membantu Pecco untuk bisa bertengger di puncak klasemen MotoGP 2024. Lantas bagaimana bisa?

Jawabannya ada di hasil sprint race yang digelar pada hari Sabtu setiap pekan balapan. Selain itu, Martin konsisten dan hanya kehilangan poin di dua seri balapan saja, sedangkan Bagnaia ada tiga balapan utama pulang tanpa membawa poin sama sekali.

Berbicara sprint race, jumlah poin yang dikumpulkan Martin ternyata jauh lebih banyak dari Bagnaia, yakni 164 poin. Martin setidaknya tujuh kali finis pertama di sprint race, sembilan sisanya finis podium di luar peringkat satu.

Sementara itu, Bagnaia hanya mampu mengoleksi 116 poin dari sprint race. Itu hasil dari enam kali juara sprint race dan tiga finis di luar peringkat satu.

Martin unggul poin di sprint race juga karena hanya dua kali gagal finis di balapan cepat tersebut. Bagnaia lebih banyak, yakni mencapai lima kali gagal finis.

Jadi, Martin memang lebih konsisten dalam meraih poin meski tidak sebesar Bagnaia ketika menang. Bagnaia lebih banyak finis tanpa meraih poin, sehingga hal tersebut membuat dirinya kalah dari Martin.

Kini penentuan gelar juara akan ditentukan di MotoGP Solidaritas 2024 di Sirkuit Catalunya, Barcelona. Balapan penutup itu akan berlangsung pada 15-17 November 2024.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya