UFC Melarang Keras Penggunaan Teknik Silat, Ini Alasannya!

UFC melarang keras penggunaan teknik-teknik bela diri silat. Ternyata, ada alasan tersendiri di balik pelarangan tersebut.

Silat merupakan seni bela diri asli Indonesia. Prinsip bertarungnya adalah dengan mengeksploitasi titik lemah secara cepat dengan tujuan untuk melumpuhkan lawan hingga tak berdaya.

Pada dasarnya, silat adalah seni bela diri yang pada masa lampau digunakan untuk pertarungan hidup dan mati. Sebab itu, semua tekniknya hanya memiliki satu tujuan, yakni bertahan hidup dan membunuh lawan.

Dalam penerapannya, silat yang asli memiliki target utama organ vital lawan. Penggunanya tidak ragu menyerang tenggorokan, mata, ginjal dan bagian lemah lain.

Bahkan ada teknik khusus yang melakukan tendangan menyasar area selangkangan guna menghancurkan testis lawan. Setelah lawan tersungkur karena kesakitan, saat itulah sang pendekar akan menghabisi musuh.

Maka dari itu, silat bukanlah teknik bela diri yang cocok untuk Mixed Martial Arts (MMA) hingga UFC. Pasalnya, di ajang-ajang bela diri seperti ini, ada banyak aturan yang wajib diikuti oleh para pesertanya.

Aturan-aturan itu membuat pendekar silat tidak bisa mengeluarkan seluruh tekniknya. Ini juga yang melatarbelakangi tidak ada pendekar silat yang ikut MMA.

Melansir Way of Martial Arts, Jumat (25/10/2024), silat adalah salah satu bela diri paling mematikan di dunia. Bela diri ini tidak peduli dengan kehormatan, ketenaran, atau apapun. Tujuan bela diri ini adalah membunuh lawan secepat mungkin meski harus dengan pukulan kotor sekali pun.

Saat ini, silat yang diperlombakan adalah pencak silat yang mengedepankan nilai seni dan juga keindahan. Dalam perlombaannya, hanya ada enam teknik yang boleh digunakan dan ada pelindung yang harus dipakai.

Yang pasti, silat tidak sepenuhnya dilarang oleh UFC. Akan tetapi, teknik-teknik bela diri silat bertentangan dengan serangkaian aturan yang berlaku. Alhasil, secara tidak langsung bela diri itu dilarang digunakan.

(Wikanto Arungbudoyo)