MOTIF batik di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menarik untuk diulas. Hal itu cukup mencuri perhatian jelang balapan MotoGP Mandalika 2024, 27-29 September.
Sirkuit Internasional Mandalika diketahui dibangun mulai 2019 hingga 2021. Lintasan balap ini dibangun di kawasan Kuta Mandalika, Lombok Tengah, yang masuk dalam kawasan ekonomi khusus (KEK).
Sirkuit tersebut dibangun tidak hanya untuk kepentingan balapan saja tetapi juga menonjolkan salah satu unsur budaya lokal. Hal itu terlihat pada area run-off di tikungan 10 dan 15-16.
Terdapat motif batik di dua area tersebut yang menambah kecantikan Sirkuit Mandalika. Lalu, apa asal-usul atau arti dari motif batik tersebut?
Dihimpun dari berbagai sumber, motif tersebut mengadopsi dari tepian kain tenun khas Suku Sasak. Mereka adalah penduduk lokal di kawasan Lombok Tengah di mana Sirkuit Mandalika terletak.
Motif itu berbentuk garis mengotak dan saling berkaitan dari ujung satu ke ujung lainnya. Dalam kebudayaan Latin, motif tersebut dikenal sebagai Motif Meander atau Greek Lines.
Biasanya, motif tersebut ditemui di garis tepi salah satu kain tenun khas suku Sasak. Suku tersebut memang terkenal akan kemahirannya membuat kain dengan metode tenun.
Bahkan, seorang perempuan Suku Sasak akan dikatakan dewasa atau siap membangun rumah tangga jika sudah pandai menenun kain. Tidak heran bila kain khas suku Sasak ini juga menjadi oleh-oleh dari kawasan Mandalika.
Motif tepian salah satu kain tenun itu lalu diadopsi dengan cat berwarna merah dan putih di tikungan 10 serta 15-16 area run-off Sirkuit Mandalika. Selain untuk menjadi ciri khas, motif batik itu membuat sirkuit terlihat semakin cantik dari udara (bird view).
Itu tadi mengenal motif batik di Sirkuit Mandalika. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)