Menjabat sebagai Ketua Umum PP PBSI
Saat menjadi Ketum PBSI, Dick Sudirman tak hanya berjasa mengatur kejuaraan badminton di level nasional. Sebab, dia juga berhasil membawa Indonesia perlahan unjuk kekuatan di tingkat internasional.
(Dick Sudirman pernah jadi Ketum PBSI selama 22 tahun lamanya. Foto: PB Djarum)
Salah satu prestasi fantastis Indonesia yang diukir di level internasional selama PP PBSI dipimpin Dick Sudirman adalah menjuarai Piala Thomas. Pencapaian itu diukir pada 1958.
Kala itu, Piala Thomas digelar di Singapura. Tim bulu tangkis putra Indonesia yang diperkuat Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, Tan King Gwan, Njoo Kiem Bie, hingga Eddy Yusuf berhasil melaju mulus hingga mengalahkan Thailand di babak final dengan skor 8-1. Lalu, pada babak challenge, Indonesia juga membungkam Malaysia dengan skor 6-3.
Kesuksesan Indonesia menjuarai Piala Thomas 1958 pun membuat bulu tangkis Tanah Air perlahan mulai diperhitungkan dunia. Pasalnya, setelah itu, prestasi manis terus diukir para pebulu tangkis Tanah Air, dengan menjuarai Piala Uber hingga All England.
Jadi Nama Turnamen Piala Sudirman
Berkat kiprah dan jasanya yang luar biasa di dunia bulu tangkis, nama Dick Sudirman sampai dipakai untuk sebuah turnamen bergengsi. Hal itu ditetapkan pada 1988.
Diketahui, Dick Sudirman meninggal dunia pada 10 Juni 1986. Setelah itu, Presiden IBF yang menjabat pada 1988, yakni Ian Parmer, menyampaikan gagasan untuk memakai nama Dick Sudirman di turnamen bulu tangkis baru.
Gagasan yang disampaikannya dalam sidang IBF pada 1988 itu pun mendapat sambutan positif. Alhasil, nama Dick Sudirman akhirnya dipakai untuk turnamen Piala Sudirman.