Selain itu, Ginting juga merasa dirinya lama untuk mengadaptasi strategi yang perlu diterapkannya di tengah-tengah pertandingan dengan perubahan angin yang terjadi di atas lapangan. Alhasil, dia tak berkutik untuk mengatasi serangan-serangan apik yang dilancarkan oleh lawannya yang duduk di peringkat 36 dunia itu.
“Kendala angin dan shuttlecock memang ada tapi saya rasa lawan juga mengalami yang sama. Saya kalah karena pola permainan yang tidak sesuai dengan harapan,” ujar pemain kelahiran Cimahi itu.
“Ketika menang angin harus bagaimana, ketika kalah angin harus bagaimana dan sedangkan poin terus berjalan. Saya tidak bisa mengambil keputusan itu dengan cepat,” tambahnya.
Kekalahan Ginting membuat Indonesia tak lagi memiliki wakil di sektor tunggal putra pada Singapore Open 2024. Sebab, Jonatan Christie dan juga Chico Aura Dwi Wardoyo juga harus menelan kekalahan.
(Djanti Virantika)