KISAH unik Aleix Espargaro, pembalap yang putuskan pensiun ini meski jarang menang, tapi punya pengaruh besar di dua tim pabrikan MotoGP. Tak heran, ia sampai dijuluki El Capitano atau sang kapten!
Espargaro memutuskan pensiun di akhir musim MotoGP 2024. Ia merasa ini adalah waktu yang tepat untuk berhenti dari karier panjangnya sebagai pembalap motor.
Untuk informasi saja, Espargaro merupakan salah satu pembalap dengan karier langgeng di kelas MotoGP (premier). Ia tercatat sudah 14 tahun wara-wiri di grid kendati sempat turun kelas dan hanya jadi cameo.
Pada 2009, Espargaro empat kali tampil di tim Pramac Racing untuk menggantikan Mika Kallio yang menjadi deputi Casey Stoner di tim pabrikan Ducati. Penampilan apik itu membuahkan kontrak permanen untuk MotoGP 2010.
Sayangnya, Espargaro tak mendapat tempat di tim mana pun pada MotoGP 2011 dan memutuskan turun kasta ke Moto2. Untung, pria asal Granollers itu mendapat kontrak dua tahun bersama tim Power Electronics Aspar (2012-2013) untuk di kelas CRT sehingga kembali ke MotoGP.
Pada 2014, Espargaro kembali pindah tim ke Forward Yamaha. Hanya setahun di sana, ayah dua orang anak itu direkrut tim pabrikan Suzuki pada 2015-2016. Lagi, nasib buruk menghampirinya.
Suzuki memutuskan menggaet Andrea Iannone pada MotoGP 2017 sehingga Espargaro kehilangan kursinya. Aprilia lalu datang dan menyelamatkan kariernya. Alhasil, ia membela tim tersebut pada kurun 2017-2024!
Secara statistik, Espargaro sangat minim kemenangan. Ia hanya meraih tiga kemenangan dan 11 podium dalam 239 balapan. Bahkan, kemenangan pertama baru didapat pada MotoGP Argentina 2022!
Kendati begitu, Espargaro dihormati karena punya peran besar di Suzuki dan Aprilia. Tangan dinginnya mampu membantu kedua tim itu mengembangkan motor yang kompetitif.
Itu tadi kisah unik Aleix Espargaro, pembalap yang putuskan pensiun ini meski jarang menang, tapi punya pengaruh besar di dua tim pabrikan MotoGP. Semoga kisah ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)