“Lawan pasangan Jepang itu sangat kuat dan tidak gampang mati sendiri. Kami besok tidak boleh buru-buru segera mematikan. Kami harus mempersiapkan pola permainan yang di luar zona nyaman lawan. Siap capek juga pastinya,” ucap Tiwi.
“Untuk menghadapi pertandingan semifinal besok, dengan shuttlecock yang berat tentu membutuhkan pemulihan yang maksimal. Kami akan istirahat dan makan yang enak. Juga mempersiapkan besok mau main seperti apa,” sambung Ana.
“Pasangan Jepang itu susah dimatikan. Mereka juga kuat. Kami besok harus bermain sabar,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)