Hal ini kemudian yang juga membekas di hati Marcus dalam perjalanannya selama berkarier menjadi pebulu tangkis. Tidak hanya soal pencapaian gemilangnya tersebut, tetapi juga antusiasme penonton untuk menyaksikan aksi di lapangan.
"Momen paling berkesan Asian Games menurut saya. Soalnya kami sudah main di sini, ramai banget, cari tiket buat keluarga susah, beli sendiri dapet kelas dua di belakang tiang," kata Marcus.
"Pas final sudah ketinggalan berapa tuh ya 11-17, Fajar/Rian lagi luar biasa mainnya. Akhirnya bisa menang sampe deuce-deuce-an. Wah itu enggak akan lupa kayaknya," imbuh pria berusia 33 tahun.
Marcus menutup karier dengan hasil luar biasa. Meski tanpa medali Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, tetapi Sinyo berhasil menjadi pemilik takhta peringkat satu dunia ganda putra selama hampir lima tahun.
(Ramdani Bur)