Lebih lanjut, Mir membeberkan bahwa kelemahan terbesar motornya dibanding motor lain adalah paket aerodinamikanya. Pasalnya, Honda masih perlu belajar banyak soal itu, termasuk dirinya sendiri karena hal itu bukan sesuatu yang dikuasainya ketika masih berada di Suzuki Ecstar hingga akhir musim 2022.
“Paket aero kami masih cukup kecil dibandingkan dengan sepeda motor lain, namun masih mengalami peningkatan. Di sini kami masih harus belajar lebih banyak lagi, sebagai seorang driver saya juga belum banyak mengetahui bidang ini. Karena Suzuki juga bukan motor terbaik dari segi aerodinamis,” jelas rider berusia 26 tahun itu.
Meski begitu, masih ada waktu bagi Honda untuk terus meningkatkan performa mereka. Selanjutnya, tes resmi MotoGP 2024 akan kembali digelar di Malaysia pada 6-8 Februari mendatang dan dilanjutkan dengan tes terakhir di Qatar pada 19-20 Februari. Setelah itu, barulah seri pembuka musim depan dimulai di Sirkuit Lusail pada 8-10 Maret.
Honda sendiri menjalani musim yang buruk di MotoGP 2023. Mereka berakhir di posisi buncit klasemen konstruktor dengan torehan satu kemenangan dan dua podium saja dari balapan utama.
Mir pun menjadi rider yang paling bawah di antara empat pembalap lain di merek asal Jepang itu, meski merupakan pembalap tim pabrikan mereka. Juara MotoGP 2020 itu hanya mampu mengoleksi 26 poin dan finis di peringkat 22 dengan catatan 24 kecelakaan.
(Djanti Virantika)