Meski begitu, Alwi tidak mau memberi beban terlalu besar dengan status skuad utama tersebut. Sebab, belajar dari WJC edisi 2022, ia memasang target tinggi menjadi juara tapi hasilnya malah langsung gugur di babak kedua.
"Belajar dari WJC sebelumnya di 2022 saya terlalu tinggi menargetkan diri saya sendiri. Saya pun jujur waktu mau main untuk WJC 2023, intensitas latihannya enggak diturunkan," terang Alwi.
"Jadi kalau juara saya anggap bonus aja karena pelatih targetnya di senior. Tapi ya saya siap, makanya pressure ke diri sendiri tidak terlalu banyak. Saya merasa dapat dukungan yang sangat besar dari orang-orang sekeliling saya maupun dari tim, ofisial, dan manajer tim," katanya.
"Para senior pun setiap mau main selalu memberi motivasi dan wejangan buat main di turnamen besar itu kayak gimana. Jadinya memang saya istilahnya paham lah buat menerima situasi itu," pungkas Alwi.
(Admiraldy Eka Saputra)