Tidak bermain media sosial pun tidak lepas dari arahan pelatihnya di kelas utama yakni Irwansyah atau akrab disapa bang Aboy. Meski sempat colong-colongan, tapi ia bisa merasakan manfaat besar dengan tidak bermain di media sosial selama turnamen berlangsung.
"Ya itu saran juga dari bang Aboy, mungkin awalnya saya enggak pernah kayak gitu. Disuruh gitu agak kaget juga kan. Awalnya siap siap saja gitu 'siap bang' ya sudah saya coba," terang Alwi.
"Saya coba ternyata rasanya enak gitu, walaupun kadang-kadang saya masih login juga. Tapi saya cuma ingin lihat waktu saya main gimana, ada yang mention gitu kan. Namanya juga saya anak kecil masih junior," katanya lagi.
"Tapi ya habis itu dengan berjalannya waktu saya lebih paham menyikapi situasi itu. Rasanya memang berat. Cuma kan ini turnamen besar mau enggak mau kan saya harus bisa menahannya," tutur pemain didikan klub Mansion Exist tersebut.
Pengorbanan Alwi akhirnya membuahkan hasil dengan gelar juara dunia junior tersebut. Tidak hanya soal latihan ekstra keras di lapangan, tetapi juga menjaga mentalnya dengan tidak bermain sosial media, patut diacungi jempol.
Terlebih, beban besar memang ada di pundak Alwi dengan statusnya sebagai pemain dari skuad utama Pelatnas PBSI meski usianya masih junior. Menjadi bagian dari tim bersama Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, memberi kemampuan lebih bagi pemain yang pernah menggeluti dunia sepakbola itu.